Bandung: Calon presiden Jokowi Widodo menitipkan dua pesan kepada para pendukungnya. Pertama, apabila ada isu agar segera ditepis dan dibantah. Kedua, apabila ada tetangga yang bertanya tentang sebuah isu terkait Joko Widodo agar segera dijawab. Isu dan fitnah itu akan semakin kencang menjelang pemilu presiden 9 Juli mendatang.
"Kalau ada isu segera ditepis, segera dibantah. Jangan percaya. Kalau ada tetangganya yang tanya, segera dijawab itu keliru. Itu fitnah," kata calon presiden yang biasa disapa Jokowi itu saat berkampanye ke depan ribuan pendukung di Lapangan Tegal Lega, Bandung, Kamis (3/7/20140.
Kampanye itu antara lain dihadiri Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia, Oesman Sapta, Guruh Soekarnoputra, politikus PDI Perjuangan Maruarar Sirait. Jokowi kembali menjelaskan isu yang tidak benar bahwa dia dikatakan keturunan Singapura.
"Saya itu dari Karanganyar, dari desa terpencil. Bapak dan ibu dari desa. Wajahnya ndeso. Gak apa-apa. Tapi jangan dipikir orang desa bodoh. Orang desa pintar-pintar," kata Jokowi. Ia lantas memanggil seseorang agar naik ke atas panggung.
Pria setengah baya itu mengaku bernama Ade. Berasal dari Ciwidey, Bandung, Ade sehari-hari bekerja sebagai kuli di kebun strowberry. Penghasilannya Rp2 juta per bulan. "Saya berkeliling dari desa ke desa lain, rata-rata petani mengaku penghasilannya cuma Rp350 ribu. Karena hasilnya Pak Ade banyak, saya beri rompi. Ini yang memberikan Pak Jokowi ya," kata Jokowi.
Sejurus kemudian, Ade berkampanye untuk Jokowi. "Bapak-bapak, nanti tanggal 9 Juli kita mencoblos siapa?" tanya Ade. Ade lantas bercerita ia kangen dan sering menangis melihat berita Jokowi dihina oleh kubu calon presiden Prabowo Subianto.
"Gak apa-apa dihina, pahalanya gede. Difitnah, dilecehkan, pahalanya gede. Tapi ini bulan Ramadan, dijelekan dan sifitnah mari kita balas dengan kebaikan. Kalau menjelekan orang desa berarti menjelekan kita semua," jelas Jokowi disambut tepuk tangan riuh pendukungnya.
sumber : metrotv
Silahkan Di-Share :
EmoticonEmoticon