Monday, January 21, 2019

Foto-Foto Jadul Presiden Jokowi

Siapa yang menyangka, sosok sederhana, rendah hati, sangat menghormati orang lain dari anak kecil sampai orang tua, gak banyak omong, gak sok tau, akhirnya bisa jadi Presiden Republik Indonesia yang disegani bahkan menjadi sumber inspirasi oleh para pemimpin dan juga masyarakat di dunia.
Adakah yang salut juga pada Bapak Jokowi seperti mimin?💝👍🙏😇















Sunday, December 16, 2018

Inilah Alasan Mengejutkan Presiden Jokowi Terus Membagikan Sertifikat Tanah


REVOLUSI RAKYAT ALA JOKOWI

Ada hal yang mengharukan di Jambi..

Tanpa banyak pemberitaan yang berarti, Jokowi membagikan sertifikat hak pengelolaan hutan kepada lebih dari 8 ribu rakyat Jambi. Luas hutan yang dikelola sebesar lebih dari 91ribu hektar, yang berarti 1 kepala keluarga mendapat hak seluas 10 hektar.

Untuk apa hak pengelolaan itu ? Tentu untuk masyarakat bisa bercocok tanam memanfaatkan hutan. Jadi selama 35 tahun, warga yang mendapat sertifikat berhak memanfaatkan hutan sebagai mata pencahariannya, tentu dengan syarat-syarat semisal tidak membakar hutan.

Apa yang dilakukan Jokowi ini tentu bagian dari pemberian mandat untuk membantu kesejahteraan rakyat. Biasanya konsesi hutan diberikan kepada perusahaan2 besar, dimana rakyat hanya menjadi pegawai atau bahkan penonton saja.

Tetapi Jokowi membalikkan model ini dengan memberikan konsesinya kepada rakyat, bukan saja kepada perusahaan besar. Kepada perusahaan besar Jokowi malah memberi ultimatum, "Jika konsesi yang diberikan pemerintah ditelantarkan, maka hak konsesinya akan dicabut.."

Sejak dulu memang konsesi hutan menjadi masalah antara perusahaan besar dengan rakyat sekitar. Rakyat selalu menjadi korban karena pemerintahan2 sebelumnya selalu berpihak pada pengusaha.

Sebagai contoh, misalnya perusahaan2 pemegang konsesi hutan milik Hasjim dan Prabowo memegang hak konsesi jutaan hektar di beberapa wilayah Indonesia. Dan rata-rata penguasaan konsesi ini didapat pada era Soeharto.

Apakah Jokowi sedang membangun perlawanan rakyat kepada para pengusaha besar dalam pembagian konsesi hutan ini ?

Bisa jadi. Jokowi tidak mungkin membatalkan konsesi-konsesi yang sudah menjadi milik perusahaan besar yang didapat dari masa lalu, karena itu berimbas pada masalah hukum. Tetapi yang dilakukannya dengan memberikan konsesi hutan kepada rakyat membuat rakyat bisa menjadi penentu nasib hutan itu sendiri.

Apa yang dilakukan Jokowi di Jambi adalah bagian dari gerakan yang dibangunnya dalam konsep redistribusi lahan, dimana rakyat punya hak jelas terhadap lahan. "Pengusaha besar boleh bangun pabrik, tapi konsesi lahannya ada di rakyat.." kata Jokowi.

Indonesia dimata Jokowi memang hanya bisa dibangun dengan melibatkan banyak rakyat, bukan hanya 1 persen orang yang menguasai seluruh ekonomi Indonesia.

Dengan penguasaan ekonomi diberikan kepada rakyat, maka pondasi ekonomi negara pasti lebih kuat dan tidak terimbas guncangan krisis akibat permainan dari beberapa gelintir orang yang menguasai perekonomian negara.

Jadi, apa yang membuat saya harus ragu untuk mendukung Jokowi jika dia berpihak pada rakyat ?

Salam secangkir kopi...

(Denny Siregar)

Kampanye Kubu Jokowi Dinilai Lebih Menjaga Toleransi


Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amin Mudzakkir menilai pasangan Capres Cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin selalu menjaga nilai toleransi dalam berkampanye. Hal itu dinilai berbeda dengan kubu Prabowo-Sandiaga Uno.

"Saya kira sejauh ini Jokowi-Maruf jauh lebih tegas dalam hal ini ya. Artinya mereka selalu menyatakan bahwa kita melihat politik secara lebih baik, artinya jangan gunakan agama ujtuk kepentingan politik dalam hal ini jauhi pikiran yang sempit, jauhi sektarianisme, radikalisme," kata Mudzakkir usai menjadi narasumber diskusi yang digelar Balad Jokowi-Ma'ruf di Kawasan Setiabudi, Kuningan, Jakarta, Selasa (11/12/2018).

Sementara untuk kubu Prabowo, Mudzakkir menilai justru menggunakan agama untuk kepentingan politik. Ia mengambil contoh kasus reuni 212 di Monas beberapa waktu lalu yang dianggap menjadi 'panggung' bagi Prabowo.

"Kita tahu dalam banyak hal justru sebaliknya kubu pak Prabowo ini menggunakan agama sebagai kepentingan politik. 212 saya lihat mereka tampil di situ dan itu bagian mobilisasi untuk kelompok Prabowo," paparnya.

Kampanye seperti itu menurutnya memengaruhi kaum milenial yang kerap menerima informasi di media sosial meski hal itu tidak berhubungan langsung. Untuk itu dirinya justru khawatir dengan tingginya pengguna media sosial jika diisi dengan informasi dengan hal tersebut.

Mudzakkir mengatakan, kalangan milenial secara tidak sadar bahwa aktivitas mereka masuk ke dalam 'isu kampanye' yang digencarkan masing-masing kubu pasangan calon pendukung capres dan cawapres.

"Bagi saya penggunaan media sosial itu sebuah pertanyaan. Apa yang mereka konsumsi itu, apa yang mereka lakukan di situ? Jangan-jangan aktivitas-aktivitas yang sifatnya negatif seperti sharing berita hoaks, berita-berita ujaran kebencian," tambahnya.

sumber : okezone

Tuesday, December 4, 2018

#Jokowi Akan Sita Rp 7.000 Triliun Lebih Hasil Kejahatan yang Disimpan di Swiss


Presiden Jokowi Akan Sita Rp 7.000 Triliyun Lebih, Hasil Dari Kejahatan yang Disimpan di Swiss, oleh sebab itu banyak pihak terutama pengusaha yang sering bekerjasama dengan asing kini menginginkan ganti presiden.

Pendanaan Uang Segar untuk membangun Indonesia akan segera terwujud kembali. Pemerintahan Joko Widodo sangat luar biasa dalam menjalin Bilateral dengan dunia. Yang dulunya dibiarkan oleh Rezim sebelumya sekarang Dibongkar, Diangkat dan Ditarik ke Indonesia.

Negara Swiss adalah Negara yang menggunakan system TAX HEAVEN namun bisa ditaklukan oleh Seorang JOKO WIDODO berkat Kecerdasannya.

Pemerintah Indonesia dan Swiss sudah mengadakan Perundingan Ekonomi yg saling Menguntungkan. Dalam perundingan tersebut disepakati Membekukan dan Menyita para pelaku Kejahatan, termasuk Koruptor di kedua negara.

Dalam perjanjian kesepakatan kedua pemerintah adalah Mengembalikan Aset Pelaku Kejahatan Kerah Putih kepada negara Indonesia dan Negara Swiss.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memperkirakan, sedikitnya ada 84 WNI memiliki Rekening Gendut di bank Swiss. Nilainya mencapai kurang lebih US$ 195 miliar atau sekitar Rp 2.535 Triliun (kurs Rp 13.000 per US$). Jauh di atas belanja negara dalam APBN 2016 sebesar Rp 2.095,7 triliun yang dilansir Thejakartapost.com,

“Kami sepakat untuk memulai rencana Negosiasi Mutual Legal Assignment (MLA). Pada April nanti tahap pertama negosiasi MLA akan Dilaksanakan dan kami sepakat untuk mendorong agar agreement MLA itu bisa Ditandatangani tahun ini,” ucap Menlu Retno dalam pernyataan bersama dgn Menlu Burkhalter pada 16/3 di kantor Kementerian Luar Negeri Indonesia, Jakarta.

Retno menambahkan bahwa Perjanjian ini sangat penting khususnya bagi Indonesia. Sebab, dengan perjanjian ini harta dan Aset para pelaku Kejahatan yg dilarikan ke Swiss bisa Disita untuk Negara.

“Bagi Indonesia kerjasama MLA sangat penting karena persetujuan itu menjadi dasar Menyita, Membekukan, dan Mengembalikan Aset para pelaku Kriminal,” imbuh Retno.

Retno melanjutkan, kerjasama ini juga akan menjadi Sinyal bagi dunia Internasional bahwa Indonesia dan Swiss memiliki Komitmen Kuat dalam Menanggulangi Kejahatan Lintas Negara.

Selain membahas MLA, kedua Menlu ini juga membahas soal Penguatan kerjasama Bilateral dan Ekonomi kedua negara, termasuk salah satunya adalah Peningkatan Ekspor Kakao ke Swiss.

Kesepakatan itu disampaikan dalam pertemuan antara Menteri Luar Negeri Swiss, Didier Burkhalter, dengan Menteri Luar Indonesia, Retno Marsudi, di Jakarta

Saturday, November 17, 2018

TKN Luncurkan Aplikasi Jokowi-Ma'ruf


Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN) meluncurkan secara resmi aplikasi JokowiApp pada Sabtu, (17/11) di Epicentrum Walk, Kuningan, Jakarta Selatan. Aplikasi tersebut akan digunakan selama masa kampanye dan memuat program kerja dan prestasi kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf.


Direktur Program TKN Aria Bima mengatakan aplikasi tersebut dibutuhkan untuk menggemakan segala pembangunan yang sudah dilakukan Jokowi. Materi yang disampaikan dalam aplikasi termasuk foto-foto kegiatan Jokowi-Ma'ruf.

"Isinya mengenai Jokowi dan kiai Ma'ruf kegiatannya kampanye, foto-foto. Berbagai hal soal visi misi," katanya dalam sambutan peluncuran aplikasi itu.

Ia menilai konten dalam aplikasi menjadi penting karena Pilpres kali ini dirasa minim substansi. Para peserta Pilpres lebih banyak perang kata. Sehingga kehadiran aplikasi bisa membuat masyarakat mengetahui program yang sudah dilaksanakan selama pemerintahan Jokowi di periode pertama.

"Kebijakan apa-apa saja yang kurang belum dilaksanakan atau baru dilaksanakan supaya orang tahu substansi Pilpres," ujar politisi PDIP tersebut.

Diketahui, aplikasi tersebut memuat beberapa fitur diantaranya Pesan Jokowi, Edukasi dan Training, Komunitas dan Event, Kontribusi. Pesan di dalam aplikasi bisa dikirim langsung ke media sosial pemilik akun. Sebelum masuk ke aplikasi, akan diminta lebih dahulu menyertakan data diri agar terdaftar sebagai pemilik akun.

sumber : republika

Monday, October 8, 2018

Cara Edit Foto Jokowi - Ma'ruf Amin Indonesia Maju! 1 Kali Lagi! Satukan Indonesia!



Cara Edit Foto Jokowi - Ma'ruf Amin Indonesia Maju 1 Kali Lagi ! Satukan Indonesia !

1. Download / Simpan File PNG Transparant di bawah ini :
2. Tinggal masukkan foto Anda di bawah foto ini dengan menggunakan Adobe Photoshop atau aplikasi Poster Maker bila di HP Android.

Cara memasukkan foto Anda di aplikasi poster maker (hp android) :
1. Unduh dan Pasang aplikasi Poster Maker
2. Sentuh Create Poster
3. Sentuh Image
4. Sentuh Gallery
5. Pilih file Foto diri Anda
6. Pilih Square, Sentuh Centang
7. Sentuh Image
8. Sentuh Gallery
9. Pilih file PNG Transparant di atas yang telah Anda simpan di gadget Anda
10. Pilih Square, Sentuh Centang
11. Perbesar file tulisan dan taruh di sisi kanan foto Anda.

Wednesday, September 26, 2018

Yenny Wahid dan Keluarga Gus Dur Dukung Jokowi - KH. Ma'ruf Amin



Putri Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid, sudah menentukan sikap politiknya. Yenny memilih mendukung pasangan Joko Widodo-Maruf Amin.

Deklarasi disampaikan Yenny dalam acara Konferensi Pers Konsorsium Kader Gus Dur di Jalan Kalibata Timur I, Jakarta Selatan, Rabu (26/9/2018). Yenny juga berbicara atas nama 9 konsorsium kader Gus Dur.

"Ada banyak kelompok-kelompok lain di luar sana. Bahwa keluarga Gus Dur, saya wakili dalam sifat politiknya. Ibu saya sendiri tidak akan ikut-ikutan karena beliau ibu bangsa, beliau tugasnya 'menjewer' kalau ada yang bandel dari kedua kubu," ujar Yenny.

Yenny lalu berbicara soal Indonesia yang memiliki kekayaan berlimpah. Selain itu, menurutnya, Indonesia memiliki anak-anak bangsa yang bertalenta.

"Pemimpin yang kami cari adalah yang mau gerak. Pemimpin yang dekat dengan masyarakat. Pemimpin yang sederhana cara berpikirnya. Bahwa bangsa ini harus dipenuhi hak kebutuhan dasarnya," sebutnya.

Gusdurian, menurut Yenny, menginginkan pemimpin yang bisa menghadirkan keadilan sosial dengan menghadirkan kebutuhan dasar bagi mereka yang jarang tersapa. Ia lalu menyebut Gusdurian mendukung Jokowi-Ma'ruf ketimbang pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Oleh karena itu dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, dengan ini kami menyatakan mendukung pasangan nomor satu, biiznillah. Biiznillah Presiden Jokowi akan kembali memimpin negeri ini," tutur Yenny.

(elz/tor)